Dari Abu Hurairah RA. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda, “Adapun puasa itu yang membalas Allah, siapa orang yang (puasa) menahan (meninggalkan) syahwatnya, makannya, minumnya, karena Allah, maka baginya surga. Dan untuknya dua kebahagiaan, yang pertama ketika berbuka puasa, dan yang kedua yaitu kebahagiaan saat berjumpa dengan Allah SWT.” [H.R. Ahmad 266], [Kitab Fadhoilu Syahri Ramadhan].
Puasa merupakan rukun Islam yang ketiga, yang mana menjadi sebuah kewajiban bagi seluruh umat Islam yang telah mukallaf (orang yang sudah dibebankan perintah dan larangan dalam agama) untuk berpuasa. Seorang mukallaf adalah meraka yang telah memenuhi tiga syarat penting, yaitu beragama Islam, mencapai usia dewasa (baligh), dan memiliki akal sehat.
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti-nanti oleh kaum muslimin dengan segala keistimewaan yang ada didalamnya. Salah satunya adalah pahala kebaikan yang dilipatgandakan apabila dikerjakan dibulan suci tersebut. Ramadhan menjadi bulan penuh ampunan dan keberkahan bagi siapapun yang menjalaninya dengan penuh keimanan dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Bukankah berpuasa dua puluh sembilan hari itu ibadah yang melelahkan? Tentu tidak bagi yang menjalaninya dengan penuh keimanan dan keteguhan hati. Kita perlu ingat dengan janji Allah SWT yang tidak akan pernah diingkari terhadap siapapun dari hamba-Nya yang mengerjakan ibadah puasa denga Imanan dan ihtisaban maka ia akan mendapat dua kebahagian sebagaimana disebutkan dalam hadits diatas. Sudah seharusnya sebagai umat Islam, kita dapat memanfaatkan bulan Ramadhan ini menjadi momentum untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT serta meningkatkan kualitas ibadah kita kepada-Nya. Mudah-mudahan kita semua dapat berjumpa dengan Allah SWT di surga-Nya Bersama orang-orang sholeh. aaminn
Ditulis oleh: Nur Aulia Fajrin – Santi Kelas 1 Madrasah Aliyah Nurul Qur’an