Visi, Misi & Pilar
VISI DAN MISI PONDOK PESANRTEN
Visi
Terwujudnya masyarakat madani berbasis Tahfidzul Qur’an yang berakhlaqul karimah dan unggul dalam Tahsin, Tahfidz dan Tilawah Al-Qur’an serta pengkajiannya.
Misi
- Mewujudkan sistem pendidikan yang bertumpu kepada Iman dan Taqwa (IMPTAQ) dan Ilmu Pengetahuan Sains dan Teknologi (IPTEK).
- Membentuk santri qori/ah dan hafidz/ah yang berkualitas.
- Membina santri yang kompetitif, kreatif dan inovatif menuju terbentuknya insan yang mandiri, berprestasi dan menginspirasi berbasis pada ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.
- Mengkader santri menjadi ulama dan pemimpin umat masa depan yang mutafaqqih fiddin (Intelektual) dan berpaham ahlus Sunnah wal jama’ah.
VISI DAN MISI MADRASAH
Visi
Terwujudnya Insan yang berkarakter Qur’ani, Mandiri dan Berprestasi
Misi
- Mewujudkan sistem pendidikan madrasah yang qur’ani yang menjadikan akhlak sebagai nilai utama.
- Membentuk jiwa kepemimpinan siswa/I madrasah yang mandiri, berjiwa wirausaha, dan dapat bertanggung jawab.
- Membina serta mendorong siswa/I madrasah yang berpikir ilmiah, kreatif, inovatif, dan kompetitif serta dapat menebar manfaat bagi orang lain dan lingkungannya.
- Membentuk siswa/I madrasah yang dapat mendapat meneruskan perjuangan para ulama dan pemimpin umat masa depan yang mutafaqqih fiddin (Intelektual) dan berpaham ahlus Sunnah wal jama’ah.
KONSEP PEMBELAJARAN DI PESANTREN DAN MADRASAH
“Learning to read (Tahsin), Learning to understand (Tafhim), Learning to Implement (Amal), Learning to live (Ihya), Learning to be (Muslim Future Leader)”
MODEL PEMBELAJARAN DI PESANTREN DAN MADRASAH
“Learning to read (Tahsin), Learning to understand (Tafhim), Learning to Implement (Amal), Learning to share (Faidah), Learning to be (Khoiru Ummah)”
MOTTO / SLOGAN NURUL QUR’AN
Motto Lembaga: A Better Place To Learn Qur’an
Motto Organisasi Santri Qur’an (OSQ): Raising future leaders with Qur’an
Trilogi Pesantren: Qur’ani, Knowledge, Leadership
“Fasih dalam membaca al-qur’an (Tahsin), Mutqin dalam hafalan al-qur’an (Tahfidz), Indah dalam bertilawah al-qur’an (Tilawah), dan Cerdas dalam memahami ayat-ayat Allah (Khoiru Ummah).”
5 PILAR KOMPETENSI PONDOK PESANTREN AL-QUR’AN NURUL QUR’AN
ALDIS (Akhlaqul Karimah, Long-Life Learner, Discipline, Integrity, And Skillful)
- AKHLAQUL KARIMAH (ATTITUDE)
Melalui Slogan “Character before knowledge” maka pendidikan pesantren sangat mengutamakan akhlak menjadi yang utama bagi masyarakat di pondok pesantren nurul qur’an al –islami baik secara sikap maupun tutur kata sesuai dengan ajaran Rosulallah SAW. (Respect and Responsive)Hisyam bin Amir pernah bertanya kepada Sayyidah Aisyah RA tentang akhlak Rasulallah SAW. Sayyida Aisyah menjawab, “Akhlak Nabi SAW adalah Al-Qur’an”.Maka dengan demikian hal tersebut sesuai dengan cita-cita nurul qur’an untuk membangun masyarakat madani yang mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an Al-Karim.Implementasi sikap santri dalam keseharian:
-
- Religious
1. Taat kepada Allah SWT dan RosulNya
2. Sholeh/ah dalam berprilaku
3. Sikap memuliakan dan menghormati guru
4. Sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan/Toleransi
5. Sikap saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran
- Religious
-
- Nasionalis
1. Sikap mencintai Indonesia dengan sepenuh hati
2. Sikap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
- Nasionalis
-
- Bersikap sopan dan santun dalam perilaku dan tutur kata
1. Sikap sopan dan santun dalam berprilaku dan bertutur kata dalam keseharian
2. Sikap sopan dan santun dalam bersosial media
- Bersikap sopan dan santun dalam perilaku dan tutur kata
-
- Peduli
1. Sikap peduli sesame teman, saudara dan sesame makhluk hidup
2. Memiliki sense of belonging kepada pondok pesantren
- Peduli
-
- Mencintai kebersihan dan lingkungan
1. Sikap dalam menjaga dan memelihara keindahan, kerapihan dan kebersihan lingkungan pondok pesantren dengan penuh kesadaran
2. Menjaga dan memelihara lingkungan hijau pesantren
- Mencintai kebersihan dan lingkungan
- LEARNER
Rasa keingintahuan masyarakat nurul qur’an dalam belajar dan mempelajari suatu ilmu sangat diharapkan terus bertumbuh dan berkembang sehingga dapat memotivasi langkahnya untuk terus mengeksplorasi diri dengan pengetahuan yang ingin digali. Sejatinya, seorang pembelajar adalah mereka yang memiliki tingkat penasaran yang tinggi terhadap pengetahuan sehingga ia tak akan merasa dirinya sudah pintar dan berhenti belajar kecuali terus mengasah diri dan menggali potensi tanpa henti. (Open minded and Knowledge)Hal ini sejalan dengan kalimat yang disampaikan oleh salah seorang ulama syufi, Abdullah Ibn Mubarak (wafat 797 M) dikutip dari Kitab Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali bahwa “Seseorang disebut pintar selama ia terus belajar. Begitu ia merasa pintar, saat itu ia bodoh.”Implementasi sikap santri dalam keseharian:
-
- Pembelajar sepanjang hayat (long-life learner)
Santri menjadi pembelajar yang baik sepanjang hayatnya untuk terus menerus belajar tanpa henti hingga ajal tiba.
- Pembelajar sepanjang hayat (long-life learner)
-
- Tumbuhnya semangat belajar
Santri memiliki semangat belajar yang kian hari semakin bertumbuh sehingga dapat membuatnya konsisten/istiqomah dalam belajar dan menguasai sesuatu.
- Tumbuhnya semangat belajar
-
- Meningkatnya rasa keingintahuan akan pengetahuan
Proses belajar-mengajar yang menghadirkan rasa penasaran atau keingintahuan yang tinggi akan sesuatu menjadi hal penting bagi Santri agar mampu meningkatkan kritikal thingkingnya pada ilmu pengetahuan yang dipelajarinya.
- Meningkatnya rasa keingintahuan akan pengetahuan
-
- Pikirannya terbuka (Open minded)
Santri perlu membuka pikirannya untuk menambah wawasan luas dari pengetahuannya terutama dalam ilmu keagamaan
- Pikirannya terbuka (Open minded)
-
- Tidak merasa pintar (sombong)
Santri yang sudah merasa pintar akan cenderung sombong karena itu dibutuhkan kesiapan baginya untuk akhlak sebelum ilmu.
- Tidak merasa pintar (sombong)
- DISCIPLINE
Kedispilinan merupakan penanaman nilai penting dalam kehidupan, santri perlu diasah, diasih dan diasuh untuk menerapkan segala bentuk kedisipilinan dalam mentaati segala bentuk aturan yang ada.Kedispilinan diterapkan dengan mengaktifkan jalan pikiran (akal sehat) akan pentingnya kesadaran untuk menjaga keindahan, ketertiban dan kerapihan sebagaimana telah diterapkan di negara-negara maju. (Cooperative)Implementasi sikapnya dalam keseharian:
-
- Tepat waktu dalam melaksanakan sholat wajib dan yang diwajibkan
- Menghargai waktu dan menjaganya
- Mentaati segala bentuk aturan pesantren yang telah diatur dalam sistem
- INTEGRITY
Menyiapkan masyarakat madani yang memiliki kejujuran, tanggung jawab, dan komitmen yang kuat dengan penuh rasa kesadaran yang tinggi sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupaan sehari-hari di masyarakat. (Honest, Comitment and Resposibility)Integritas adalah hal yang sangat penting dalam perilaku berorganisasi. Integritas yang tinggi akan membawa pada kesalehan para pekerja dan santri di lingkungan pondok pesantren. Kesalehan seorang akan membentuk pribadi yang berintegritas.Implementasi sikapnya dalam keseharian:
-
- Kejujuran
- Bertanggung Jawab
- Memiliki komitmen yang kuat
- Bergerak secara inisiatif (kesadaran tanpa paksaan)
- SKILLFUL
Pengembangan skill khusus pada masyarakat pesantren untuk menjawab tantangan zaman (era distrupsi) merupakan hal yang tidak bisa dibendung kehadiran dan keperluannya di masyarakat terutama skill dakwah kekinian guna dapat membumikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin juga nilai-nilai keindonesiaan. (Creative, Talented and Communicative).Implementasi sikapnya dalam keseharian:
-
- Memiliki talenta khusus
- Cakap berkomunikasi untuk berdakwah
- Memiliki kreatifitas dan inovasi bagi pengembang dirinya
Nurul Qur’an believes that the key point of being a lifelong learner is putting attitudes, skills and knowledge (ASK) as well as concepts into practices and actions.